Sudut ruangan benteng batu, 13 Maret 2012, 00:12.
Tiga menit lagi sebelum pria tua gendut berkumis dalam
balutan jubah merah meneriakkan namanya dan memanggilnya ke tengah panggung. Tiga
menit lagi sebelum panas sinar lampu spotlight dan ratusan blitz kamera
menghujaninya. Tiga menit lagi sebelum kembali namanya terukir megah di ingatan
para penonton. Dia adalah bintang pertunjukan di sirkus itu. Sudah 20 tahun
lebih dia menjalaninya. Dan tidak pernah sekalipun dia gagal membuat ratusan
mata terpingkal-pingkal melihat ulahnya. Dia selalu mendapatkan standing
ovation sebagai tanda penghormatan atas kemampuannya menghibur. Namanya menjadi
buah bibir setiap kali sirkus itu mampir di sebuah kota. Namanya dielu-elukan.Sang
Badut Sirkus. Bukan badut sembarangan. Bukan badut kacangan. Bukan badut
rendahan. Tapi dialah sang badut Sirkus.